Menderita Komplikasi Penyakit Menular Kronis
Seorang pria terbangun dan mendapati dirinya berada di kamar rumah sakit, dengan hanya dirinya sendiri di dalam kamar itu.
Dia tidak ingat bagaimana dia sampai di sana. Sambil merenungkannya, telepon di samping tempat tidur berdering, dan dia menjawabnya.
Seorang dokter di telepon meperkenalkan dirinya, dan mengatakan pada pria itu: "Saya benar-benar harus memberikan kabar buruk. Anda sangat sakit. Setelah Anda pingsan kemarin, kami melakukan beberapa tes, dan mendapatkan hasilnya kembali pagi ini. Anda menderita flu avian, Ebola, dan Anda positif untuk HIV dan hepatitis."
Tertegun, pria itu bertanya "Nah, apa selanjutnya? Apa yang akan Anda lakukan?"
Dokter tersebut menjawab: "Baiklah, sebagai permulaan, kami akan memberi Anda diet ketat. Kami hanya akan memberikan pizza."
Pasien bertanya: "Apa itu benar-benar membantu saya, Dokter?"
"Tidak", dokter itu merespon. "Tapi hanya itu yang bisa muat untuk kami selipkan lewat bawah pintu kamar perawatan Anda."
Dia tidak ingat bagaimana dia sampai di sana. Sambil merenungkannya, telepon di samping tempat tidur berdering, dan dia menjawabnya.
Seorang dokter di telepon meperkenalkan dirinya, dan mengatakan pada pria itu: "Saya benar-benar harus memberikan kabar buruk. Anda sangat sakit. Setelah Anda pingsan kemarin, kami melakukan beberapa tes, dan mendapatkan hasilnya kembali pagi ini. Anda menderita flu avian, Ebola, dan Anda positif untuk HIV dan hepatitis."
Tertegun, pria itu bertanya "Nah, apa selanjutnya? Apa yang akan Anda lakukan?"
Dokter tersebut menjawab: "Baiklah, sebagai permulaan, kami akan memberi Anda diet ketat. Kami hanya akan memberikan pizza."
Pasien bertanya: "Apa itu benar-benar membantu saya, Dokter?"
"Tidak", dokter itu merespon. "Tapi hanya itu yang bisa muat untuk kami selipkan lewat bawah pintu kamar perawatan Anda."
Source: https://www.ketawa.com/
Seorang pria terbangun dan mendapati dirinya berada di kamar rumah sakit, dengan hanya dirinya sendiri di dalam kamar itu.
Dia tidak ingat bagaimana dia sampai di sana. Sambil merenungkannya, telepon di samping tempat tidur berdering, dan dia menjawabnya.
Seorang dokter di telepon meperkenalkan dirinya, dan mengatakan pada pria itu: "Saya benar-benar harus memberikan kabar buruk. Anda sangat sakit. Setelah Anda pingsan kemarin, kami melakukan beberapa tes, dan mendapatkan hasilnya kembali pagi ini. Anda menderita flu avian, Ebola, dan Anda positif untuk HIV dan hepatitis."
Tertegun, pria itu bertanya "Nah, apa selanjutnya? Apa yang akan Anda lakukan?"
Dokter tersebut menjawab: "Baiklah, sebagai permulaan, kami akan memberi Anda diet ketat. Kami hanya akan memberikan pizza."
Pasien bertanya: "Apa itu benar-benar membantu saya, Dokter?"
"Tidak", dokter itu merespon. "Tapi hanya itu yang bisa muat untuk kami selipkan lewat bawah pintu kamar perawatan Anda."
Dia tidak ingat bagaimana dia sampai di sana. Sambil merenungkannya, telepon di samping tempat tidur berdering, dan dia menjawabnya.
Seorang dokter di telepon meperkenalkan dirinya, dan mengatakan pada pria itu: "Saya benar-benar harus memberikan kabar buruk. Anda sangat sakit. Setelah Anda pingsan kemarin, kami melakukan beberapa tes, dan mendapatkan hasilnya kembali pagi ini. Anda menderita flu avian, Ebola, dan Anda positif untuk HIV dan hepatitis."
Tertegun, pria itu bertanya "Nah, apa selanjutnya? Apa yang akan Anda lakukan?"
Dokter tersebut menjawab: "Baiklah, sebagai permulaan, kami akan memberi Anda diet ketat. Kami hanya akan memberikan pizza."
Pasien bertanya: "Apa itu benar-benar membantu saya, Dokter?"
"Tidak", dokter itu merespon. "Tapi hanya itu yang bisa muat untuk kami selipkan lewat bawah pintu kamar perawatan Anda."
Hadiah Ulang Tahun yang Tidak Biasa dari Istri ke Suami
Istri Jono berpikir bahwa dia selama ini mengekang aktivitas Jono terlalu keras, jadi istrinya iseng membawanya ke klub lokal untuk ulang tahunnya.
Penjaga pintu di klub menyambut mereka dan berkata, "Hei, Jono, bagaimana kabarmu?"
Istrinya bingung dan bertanya apakah dia pernah ke klub ini sebelumnya.
"Oh tidak," kata Jono. "Dia sering main bilyard dengan aku."
Mereka duduk dan seorang pelayan bertanya kepada Jono apakah dia ingin minuman yang biasa.
Istrinya menjadi tidak nyaman dan berkata, "Kamu pasti sering datang ke sini sampai mereka mengetahui apa yang kamu minum."
"Tidak, Sayang, dia sering latihan di tempat bilyard. Kami biasa bertanding dengan mereka."
Seorang penari strip mendatangi meja mereka dan memeluk Jono.
"Hai, Jono," katanya, "Mau tarian seperti biasanya?"
Istri Jono, yang sekarang benar-benar marah, meraih dompet dan berteriak-teriak keluar dari klub. Jono mengikuti dan melihat dia naik taksi. Sebelum dia bisa membanting pintu, Jono berhasil melompat duduk ke sampingnya. Istrinya mulai meneriakinya.
Sopir taksi itu memalingkan kepalanya dan berkata, "Sepertinya kamu baru kali ini membawa perempuan yang keras, Jono!"
Penjaga pintu di klub menyambut mereka dan berkata, "Hei, Jono, bagaimana kabarmu?"
Istrinya bingung dan bertanya apakah dia pernah ke klub ini sebelumnya.
"Oh tidak," kata Jono. "Dia sering main bilyard dengan aku."
Mereka duduk dan seorang pelayan bertanya kepada Jono apakah dia ingin minuman yang biasa.
Istrinya menjadi tidak nyaman dan berkata, "Kamu pasti sering datang ke sini sampai mereka mengetahui apa yang kamu minum."
"Tidak, Sayang, dia sering latihan di tempat bilyard. Kami biasa bertanding dengan mereka."
Seorang penari strip mendatangi meja mereka dan memeluk Jono.
"Hai, Jono," katanya, "Mau tarian seperti biasanya?"
Istri Jono, yang sekarang benar-benar marah, meraih dompet dan berteriak-teriak keluar dari klub. Jono mengikuti dan melihat dia naik taksi. Sebelum dia bisa membanting pintu, Jono berhasil melompat duduk ke sampingnya. Istrinya mulai meneriakinya.
Sopir taksi itu memalingkan kepalanya dan berkata, "Sepertinya kamu baru kali ini membawa perempuan yang keras, Jono!"
Source: https://www.ketawa.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar